![]() |
batinku berkata, “hey pilih ini!” lalu hatiku menolak, “jangan, pilih itu saja!” seketika itu aku hanya bisa menerka-nerka yang mana diantara dua mangkuk telungkup yang berisikan mutiara itu berada. yang satu kosong, yang satu ada. dan tugasku hanya bisa terdiam sambil berpikir cepat. namun tak jarang nafsu mencambukku untuk membalik satu dari dua mangkuk itu sebelum bel dibunyikan. dalam keadaan kalut, akupun memanjatkan doa. Duhai yang menguasai aliran darahku, yang menggenggam jantungku, menggenggam rohku, Duhai Kau yang Maha Bijaksana. aku memanjatkan doa dengan sabar. mencoba mendiamkan diri sejenak untuk dapat berkomunikasi dengan Dia. “ini hidup matiku,” ucapnya sembari menangis.
Ini adalah sebuah tulisanku 7 tahun yang lalu, disaat aku tengah kebingungan luar biasa terhadap sesosok yang ku tak ingin diriku salah memilihnya. Ini adalah tulisanku ketika kala itu bingung terhadap sosok laki-laki yang mendekatiku, yang cukup serius, sehingga aku memanjatkan doa setiap saat, agar Tuhan memberiku petunjuk yang terbaik.